PENGALAMAN MENULIS DI UC NEWS


UC We-Media (sumber: pintardigitalmarketing.com)


Menulis adalah salah satu aktivitas yang dapat mengasah kreativitas seseorang. Lewat sebuah tulisan banyak yang dapat kita sampaikan. Mulai dari berita, informasi, pengetahuan, hingga hiburan. Motivasi seseorang untuk menulis pun macam-macam. Ada yang menulis karena memang hobi, ada juga yang menulis untuk mencari uang.

Di era seperti sekarang ini, banyak media yang dapat kita jadikan sebagai tempat untuk menulis. Banyak juga di antaranya yang memberikan imbalan uang sebagai apresiasi atas tulisan-tulisan kita. Salah satunya adalah UC News. Platform milik perusahaan asal Cina, Alibaba.

Saya sendiri ikut berkecimpung dalam dunia UC News ini. Saya mulai menulis di UC sejak awal November 2018. Motivasi saya menulis di UC ya untuk mendapat penghasilan. Banyak blog yang mengulas kisah sukses para penulis di UC News. Saya pun tertarik karena berdasarkan hasil browsing di internet, saya berkesimpulan UC News adalah salah satu platform yang cocok bagi penulis pemula. Selain bisa digunakan sebagai media untuk berlatih menulis, UC juga menjadi media yang tepat untuk mencari penghasilan.

Saya pun mulai menulis dengan topik sepak bola. Tidak terlalu sulit memang untuk menulis di UC. Selama artikel yang kita tulis mematuhi aturan dari pihak UC, tim audit UC pasti menerbitkan artikel kita. Untuk menambah ilmu dan lebih mengetahui seluk beluk UC, saya juga mencari grup di media sosial facebook yang mewadahi kreator-kreator UC. Dan saya menemukan 2 grup, yaitu UC News Indonesia dan Penulis UC We-media Indonesia(Content Creator UC News). Saya pun masuk ke dalam 2 grup tersebut. Di grup itulah saya (yang meski hanya menjadi silent reader) mulai belajar tentang bagaimana sistem kerja di UC, dari mulai penulisan, penerbitan, dan penghasilan. Karena motivasi saya menulis di UC ini untuk mencari penghasilan, maka saya pun lebih banyak mengulik informasi soal penghasilan di UC ini.

Penghasilan untuk para kreator di UC berasal dari monetisasi iklan. Berdasarkan pengalaman pribadi, monetisasi iklan ini baru bisa diaktifkan kalau akun sudah berusia lebih dari 1 minggu. Poin indeks minimal 40 dan harus ada salah satu artikel yang view nya di atas 1000. Persyaratan ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan dari UC.

Setelah kurang lebih 3 minggu menulis di UC, akhirnya saya bisa mengaktifkan monetisasi iklan di akun saya. Saya pun mulai mendapatkan penghasilan dari UC. Dan penghasilan pertama saya sebagai kreator UC adalah $0,07 dari sekitar 3000 view dalam 1 hari. Bila dikonversikan ke rupiah ya sekitar Rp 1.000,- lebih sedikit. Awalnya saya tidak terlalu memikirkan jumlah penghasilan yang begitu kecil karena itu baru penghasilan pertama. Namun, semakin hari saya semakin merasakan keanehan karena penghasilan saya selama beberapa hari setelah akun berhasil dimonetisasi tak pernah meencapai $1 dalam sehari. Selama 3 bulan menjadi kreator UC, saya baru sekali menadapatkan penghasilan >$1 dalam sehari. Saya pun mulai mencari tahu dengan membaca postingan para member di grup facebook. Ternyata yang mengalami hal aneh ini tidak hanya saya, akun-akun lain (yang usianya lebih lama/akun para suhu) juga mengalami penurunan penghasilan yang cukup drastis. Banyak yang memposting screenshoot penghasilan akun masing-masing, di mana banyak member yang berpendapat jika di rata-rata membutuhkan 30.000 view untuk mendapat penghasilan $1/hari. Namun sepertinya jumlah ini juga relatif, karena ada juga akun yang membutuhkan >30.000 view per dollarnya. Selain itu, UC juga tidak terbuka perihal mekanisme pembagian penghasilan dengan para kreatornya. Jika saya hitung dari akun saya sendiri, saya membutuhkan sekitar 50.000 view untuk mendapatkan penghasilan $1/hari. Estimasinya sebagai berikut:

Setiap 1000 view saya mendapat penghasilan $0,02

$1 : $0,02 = 50

Maka untuk mendapatkan $1, 50 x 1000 view = 50.000 view

Sebelumnya, banyak member grup yang berpendapat bahwa untuk mendapat $1/hari hanya membutuhkan sekitar 10.000 – 15.000 view.

Contoh Penghasilan akun UC penulis

Contoh view per hari akun UC penulis

Beberapa member ada yang menghubungi CS UC untuk mencari kejelasan terkait menurunnya penghasilan dari UC ini. Namun, jawaban dari CS banyak yang tak memuaskan para kreator UC ini. Para kreator yang merasa sudah tidak dihargai karena tulisan mereka yang dibayar kelewat murah, banyak yang menjual akunnya. Beberapa yang memang sudah lama terjun di dunia tulis menulis pindah ke platform lain seperti Brillio. Ada juga yang fokus mengurus dan mengembangkan blog pribadi. Beberapa lagi ada yang menyampaikan keluhan di grup dan entah kelanjutannya bagaimana, masih setia atau move on dari UC tidak jelas.

Jawaban CS UC atas pertanyaan salah satu member di grup facebook UC News Indonesia

Menurunnya penghasilan para kreator ini banyak mempengaruhi semangat para kreator untuk menulis konten di platform UC karena merasa jerih payah mereka yang sudah tidak dihargai. Apalagi, UC sendiri juga tidak pernah terbuka tentang metode pembagian penghasilan yang berasal dari pengiklan. Jawaban dari CS pun cenderung sama, terjadi perubahan sistem, pembaca yang tak membaca artikel sampai selesai, atau kualitas konten yang masih belum sesuai harapan dijadikan sebagai kambing hitam menurunnya penghasilan para kreator.

Bagi saya pribadi yang baru 3 bulan bermain-main dengan UC, penghasilan yang belum sesuai harapan ini juga cukup mengganggu mood untuk menulis. Ya karena memang motivasi awal saya menjadi konten kreator UC adalah untuk medapatkan penghasilan. Jadi ketika sudah mendapatkan penghasilan yang ternyata belum sesuai harapan membuat mood menulis saya kadang anget, kadang dingin, kaya AC belum diservis.

Namun, bukan berarti saya tidak mendapatkan apa-apa dari 3 bulan menjadi seorang kreator UC. Satu hal yang menurut saya sangat penting dan saya dapatkan dari menjadi kreator UC adalah membuat tulisan original dan up to date itu tidak mudah. Pada zaman digital seperti sekarang ini, arus informasi berjalan sangat cepat. Jadi, sedikit saja kita lengah tulisan yang ingin kita buat terkadang sudah ditulis oleh orang lain. Memang tidak salah ketika kita menulis tentang hal yang sama dengan tulisan orang lain selama tata bahasa kita berbeda dengan yang digunakan dalam tulisan lain, dan jangan sampai lupa untuk mencantumkan sumber referensi jika memang ada isi dalam konten kita yang kita ambil dari pihak lain demi menghargai pihak yang bersangkutan juga. Tentu kita juga tidak mau juga kan dianggap tidak menghargai karya orang lain?

Jika memang kita sebagai seorang kreator masih ingin berkecimpung di dunia tulis menulis dan sudah tidak menaruh kepercayaan kepada UC, tak ada salahnya kita mencoba media lainnya. Platform lain juga menerima dan membayar karya para konten kreator, tentu dengan kebijakannya masing-masing. Ada Brillio, Vebma, Jalan Tikus, atau menulis di blog dan mendaftarkannya ke Google AdSense untuk mencari penghasilan juga tak ada salahnya untuk kita coba. Anggap saja menulis di UC sebagai media belajar untuk mengembangkan skill menulis kita. Dan mungkin kita (tentunya termasuk saya) harus sedikit memperbaiki niat dan motivasi untuk menulis. Sah-sah saja jika kita memang mencari penghasilan dari hasil menulis, namun pernahkah kita mendengar pernyataan “pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Mengapa tak kita perbaiki dulu niat dan motivasi menulis kita menjadi sebuah hobi, untuk menuangkan kreativitas dan gagasan-gagasan dalam pikiran kita?

Jika kita sudah mulai mencintai dunia tulis menulis dan hobi menulis, entah kecil atau besar, kita akan lebih mensyukuri penghasilan yang kita dapat dan berhenti mengeluh atas ketidakpastian yang memang selalu terjadi di hidup ini. Terdengar idealis memang, namun sepertinya move on dan terus berkarya adalah solusi yang lebih baik dari pada hanya terus-terusan mengeluh karena penghasilan yang tak kunjung membaik.

Ini hanya sekilas tentang pengalaman pribadi saya menulis di platform UC News selama kurang lebih 3 bulan. Memang baru sebentar dan saya juga bergabung dengan UC pada momen yang kurang tepat. Jika ingin mencoba menulis di UC juga tak ada salahnya, barang kali nasib kalian lebih baik dari pada saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH WISUDA MAU APA?

TIPE-TIPE MAHASISWA: MAKHLUK KAMPUS YANG SOK SIBUK

DILEMA TUGAS KELOMPOK