ANTARA PINTU DAN JENDELA

sumber: pixabay.com

Dua objek yang sering kita temui dalam sebuah rumah adalah pintu dan jendela. Pintu dan jendela merupakan lubang sebagai tempat keluar dan masuknya orang-orang atau benda-benda di rumah. Pintu merupakan jalan utama bagi penghuni rumah untuk masuk dan keluar dari rumahnya. Sedangkan jendela adalah jalan untuk masuk dan keluarnya udara dan juga cahaya untuk menerangi rumah. Satu kesamaptaan yang dimiliki oleh pintu dan jendela adalah keduanya sama-sama memiliki lubang dan merupakan jalan untuk masuk dan keluarnya sesuatu ke dalam dan dari dalam rumah.
Sering kali kita temui jika ada penghuni rumah yang ingin masuk atau keluar dari rumah namun pintu rumah terkunci dan kebetulan ia sedang tidak membawa kunci, ia berusaha mencari jalan lain, yaitu jendela. Meskipun untuk melewatinya lebih sulit dari pada melewati pintu, jika memang sudah terdesak itu tidak menjadi sebuah masalah. Secara umum, jumlah jendela dalam sebuah rumah pasti lebih banyak daripada jumlah pintu. Artinya banyak “jalan alternatif” yang dapat dilewati oleh penghuni rumah yang ingin masuk atau keluar dari rumah ketika pintu rumah terkunci rapat.
Kita dapat mengambil sebuah pelajaran dari pintu dan jendela ini. Sebagai seorang manusia, kita sering menghadapi masalah dan ujian. Terkadang masalah itu sangat mudah untuk kita selesaikan, namun tak jarang masalah tersebut sangat sulit untuk kita selesaikan. Dalam memecahkan masalah sering kali kita memandang hanya ada satu jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut, jika ternyata jalan keluar tersebut gagal maka akhirnya kita menyerah dan membiarkan masalah tersebut tumbuh semakin besar. Patut kita sadari bahwa Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan hambanya. Belajar dari pintu dan jendela tadi, sesungguhnya jalan keluar untuk menyelesaikan sebuah masalah itu tidak hanya satu. Jalan keluar utama kita anggap sebagai sebuah pintu, sedangkan jalan keluar yang lain adalah jendela. Artinya, jalan keluar lain (alternatif) tentunya lebih banyak dari pada jalan keluar utama.
Kita memiliki nafsu yang sering menjerumuskan kita ke dalam lubang keputus asaan. Namun kita juga memiliki akal yang dapat kita jadikan sebagai pilot untuk nafsu yang kita miliki. Jika kita mampu mengendalikan nafsu kita, kita tentu akan menyadari pelajaran dari pintu dan jendela tersebut. Allah selalu menyediakan jendela-jendela bagi masalah kita ketika pintu bagi masalah kita tertutup. Berusaha mencari jendela-jendela tersebut tentu lebih baik dari pada hanya merenung di depan sebuah pintu yang tertutup. Jika kita mencari jendela insya Allah kita akan menemukan jalan, namun jika kita hanya termenung di depan pintu kita tidak akan menemukan apa-apa.
Sekian pelajaran dari pintu dan jendela, mohon maaf jika penulis memiliki kesalahan dalam penulis. Terimakasih........ (26/4/2015).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH WISUDA MAU APA?

TIPE-TIPE MAHASISWA: MAKHLUK KAMPUS YANG SOK SIBUK

DILEMA TUGAS KELOMPOK