SALAH = BELAJAR
Seseorang
yang mau berusaha suatu saat pasti akan melakukan kesalahan, sebaliknya orang
yang hanya diam berpangku tangan tidak akan pernah melakukan kesalahan (Bambang
Pamungkas). Salah merupakan suatu hal yang wajar bagi manusia. Allah
menciptakan manusia disertai dengan “kompetensi” salah dan lupa. Salah selalu
tidak enak untuk dirasakan. Bahkan bagi beberapa orang salah itu menyakitkan. Di
dunia ini tidak ada makhluk Allah SWT yang perfect.
Barangkali jika seorang manusia memiliki “kompetensi” yang perfect hidupnya akan sangat membosankan dan datar-datar saja,
karena ia bisa melakukan semua hal yang ia mau. Pada akhirnya, tidak ada aral,
rintangan, dan hambatan yang bisa menghambat laju kehidupannya. Dan bayangkan
saja kalau semua makhluk di dunia ini diciptakan dengan kondisi yang perfect, alur dunia ini akan sangat
membosankan dan datar. (ini hanya pandangan saya semata, belum berdasarkan
penelitian para ahli)
Salah
adalah pengalaman, pengalaman adalah pembelajaran. Experience is The Best teacher, kalimat yang sangat sering kita
dengar. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Jikalau tidak ada kesalahan,
apa yang akan kita pelajar dalam hidup kita? Apa yang bisa membuat diri kita
semakin berkembang? Sisi positif salah bagi kita, salah merupakan pembelajaran
bagi kita. Kesalahan yang pernah kita lakukan merupakan dasar atau landasan
agar kita tidak melakukan perbuatan yang sama di hari esok. Betapa luar
biasanya Allah SWT telah menciptakan sesuatu yang mungkin kita anggap
menyakitkan, tapi sebenarnya adalah pelajaran bagi kita.
Subhanallah.............
Tidak
bisa kita pungkiri, ketika kita melakukan kesalahan pasti akan ada ganjalan
yang bagi sebagian orang sangat tidak mengenakkan di hati. Jikalau terlalu
dipikir salah bisa menjadi “hama” bagi kehidupan kita. Yang lebih pantas untuk
kita lakukan untuk kesalahan yang kita buat adalah bergerak ke depan
berlandaskan kesalahan yang telah kita buat. Berusaha bagaimana kesalahan itu
dapat menjadi cambuk agar kita bisa lebih baik ke depannya. Kita tidak boleh
menjadikan kesalahan sebagai pemicu rasa galau berkepanjangan yang tidak jelas ke
mana arahnya. Tidak ada larangan bagi kita untuk galau. Tapi galau
berkepanjangan tentu akan mengganggu stabilitas alur kehidupan kita. Mari kita
mulai bersikap bijak terhadap kesalahan-kesalahan kita.
Menulis
memang lebih mudah dari melakukan, tapi kembali ke pernyataan awal “Seseorang
yang mau berusaha suatu saat pasti akan melakukan kesalahan, sebaliknya orang
yang hanya diam berpangku tangan tidak akan pernah melakukan kesalahan”. Jika tidak
ada kesalahan kita tidak akan pernah belajar. Penulis juga manusia biasa, jika
ada kesalahan dalam penulisan “tulisan” ini mohon dimaafkan. Sekian terima
kasih............. (11/4/2015) #LoveDojoMJ
Komentar
Posting Komentar