MEMUTUS LINGKARAN KESALAHAN
Manusia
lahir dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Kedua hal tersebut
merupakan anugerah dari Allah SWT. Kedua sisi ini akan melekat di dalam diri
seorang manusia dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya ibarat
pisau yang memiliki dua sisi, tajam dan tumpul. Kelebihan dan kekurangan yang
melekat dalam diri manusia akan menyebabkan manusia saling membutuhkan satu
sama lain. Sehingga manusia dapat hidup secara berdampingan dan saling
melengkapi.
Dengan
adanya kedua sisi yang berbeda tersebut, manusia juga tidak akan pernah luput
dari kesalahan. Salah adalah hal yang lumrah dan normal bagi seorang manusia.
Seorang manusia pasti pernah melakukan kesalahan sekecil apapun itu. Kesalahan
adalah sesuatu yang seharusnya menjadi pelajaran bagi manusia untuk menatap
masa depan yang lebih baik dengan tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Dalam
kehidupan di era modern ini, sering kita jumpai seseorang yang melindungi diri
dengan mencari kesalahan atau kekurangan orang lain. Misalnya seperti seorang
mahasiswa yang tidak serius mengikuti perkuliahan salah satu dosen, hanya
karena kakak kelas mereka bercerita bahwa tidak perlu menguras pikiran terlalu
banyak untuk mendapatkan nilai yang baik dalam perkuliahan dosen yang bersangkutan.
Jika pola pikir seperti terus berjalan dari tahun ke tahun, maka perilaku tidak
serius dalam mengikuti perkuliahan tersebut akan terpelihara dengan baik dan
membudaya, bahkan bisa merembet ke lingkup yang lebih luas. Akhirnya, akan
tercipta sebuah lingkaran perilaku malas yang tiada akhir, yang disebabkan oleh
kesalahan generasi di masa lampau.
Jika
kita tidak memutusnya, kita hanya akan terbawa arus tanpa ada niatan untuk
menatap masa depan yang lebih baik. Hal ini tentu akan merugikan kita. Jika kita
ingin maju, kita tidak boleh membiarkan lingkaran ini mengelingi kita. Kita
harus menyadari kembali bahwa kita sebagai manusia tidak akan pernah luput dari
kesalahan. Kesalahan adalah bagian dari hidup kita. Kesalahan terjadi bukan
untuk kita ulangi dan kita tiru. Kesalahan ada untuk kita pelajar dan kita
perbaiki. Biarlah teman-teman kita melakukan kesalahan. Teman-teman kita juga
manusia biasa seperti kita. kita tidak perlu ikut-ikutan untuk terjun ke dalam
kesalahan yang sama. Kita harus mengambil langkah kita sendiri yang lebih baik
dari langkah yang diambil oleh teman kita yang melakukan kesalahan tadi. Dengan
begitu, lingkaran kesalahan akan berhenti, paling tidak akan berhenti di dalam
kehidupan kita terlebih dahulu. Namun, bukan berarti ke depannya kita tidak
akan melakukan kesalahan lagi. Kita hanya bisa berusaha, dan Allah yang akan
memutuskan hasil akhirnya. Kesalahan adalah bagian dari pelajaran hidup
kita......(7/6/2015)
Komentar
Posting Komentar