sumber: www.kisspng.com Pancaran wajah-wajah bahagia memenuhi setiap sudut ruangan. Perjuangan menempuh studi selama 4 tahun akhirnya menemui garis finish. Empat tahun berjibaku dengan buku di tanah perantauan akhirnya membuahkan hasil yang manis. Wisuda, ya siapa sih mahasiswa yang tidak bahagia ketika dia diwisuda? Rasanya plong, setelah berbulan-bulan kejar-kejaran dengan dosen pembimbing, revisi, sidang, revisi lagi, akhirnya toga yang diimpi-impikan dikenakan juga. Bumbu-bumbu corat-coret dosen yang kadang sering dianggap “tidak manusiawi” akhirnya tak perlu kita rasakan lagi. S.Pd, SE., SH., dan S-S yang lain siap mejeng di belakang nama kita. “Udah wisuda nih, setelah ini mau apa ya?” Seperti itulah hidup manusia, tak ada masalah yang benar-benar selesai, tak ada kepuasan yang benar-benar bisa dicapai. Waktu lulus SMA, kita pengen kuliah. Sudah kuliah, pengen cepat-cepat wisuda. Sudah wisuda, pengennya sih langsung kerja. Kalau nggak kerja, pengen cepet-cepet nikah. Tap
sumber: unycommunity.com Musim penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 sudah mau dimulai nih. Dimulai dari pendaftaran SNMPTN 2019 yang sudah dibuka sejak awal Februari lalu. Tentu adik-adik yang sekarang duduk di Kelas XII sudah mulai menyiapkan rencana kira-kira nanti mau kuliah dimana dan jurusan apa kan? Selain memilih Universitas dan jurusan, tentu adik-adik juga perlu mengenal seperti apa sih dunia kampus itu? Seperti apa rasanya kehidupan seorang mahasiswa?. Apakah seperti di sinetron-sinetron itu? Yang penuh sama drama cinta-cintaan terus jadi jodoh. Atau seperti yang diberitakan di televisi yang kadang ikut turun ke jalan menyuarakan aspirasi? Atau jangan-jangan kampus cuma tempat yang penuh sama kutu buku? Kampus itu dipenuhi makhluk-makhluk bernama mahasiswa yang tipenya sangat random, macam-macam jenisnya. Ada yang kutu buku, ada yang sok sibuk seperti anggota dewan, ada yang suka wirausaha, ada juga kok yang hanya kuliah terus ke kantin dan ngopi-ngopi
sumber: kampusholic.co Salah satu pekerjaan rutin seorang mahasiswa adalah mengerjakan tugas. Berdasarkan pengalaman, rata-rata tugas kuliah itu dikerjakan secara kelompok. Pembagian kelompok pun lebih sering suka-suka dosennya. Alhasil, pembagian secara random ini kadang memaksa untuk menyatukan si malas dan si rajin dalam satu kelompok. Dan yang terjadi adalah, si malas sering tidak ikut mengerjakan tugas karena merasa sudah ada si rajin yang pasti mengerjakan. Ada juga si malas yang tidak ikut mengerjakan karena merasa tidak di ajak oleh si rajin. Meski tidak semuanya, si rajin cenderung tidak percaya dengan hasil pekerjaan si malas. Akhirnya, gayung pun bersambut si rajin akan mengerjakan tugas kelompok ini sendirian dan mengabaikan si malas. Yang penting nilai bagus, si malas paham atau tidak tentang materinya urusan belakangan. Si malas yang terus-terusan diperlakukan seperti ini akan merasa semakin nyaman dengan kemalasannya dan akan semakin menggantungkan nasibnya ke
Komentar
Posting Komentar